Film Hachiko, A Dog's Story dibuka dengan scene Ronnie (Kevin DeCoste), cucu dari Parker Wilson (Richard Gere) yang maju ke depan kelas untuk membicarakan tentang pahlawan dalam hidupnya. Berbeda dengan teman sekelasnya yang menjadikan Colombus sebagai pahlawannya, Ronnie justru menjadikan Hachiko, anjing almarhum kakeknya sebagai pahlawan. Film pun bergerak mundur ke masa Parker dan Hachi masih hidup.
Baca Juga : American Beauty, Film Yang Mengisi Sindiran Tentang Bebas nya Kehidupan America

Hachi adalah anjing Akita yang dipelihara bukan sebagai anjing hias, karena itu Hachi selalu menolak jika disuruh mengambil bola yang dilempar, tapi suatu hari Hachi tiba-tiba mau bermain lempar bola dengan Parker yang dengan sangat gembira memberitahu penjual hotdog dan kopi yang berjualan di stasiun bahwa itu adalah untuk pertama kalinya Hachi bermain tangkap bola dengannya. Malang hari itu Parker terserang stroke di saat mengajar mata kuliah musik dan Parker pun meninggal. Hachi yang setia terus menunggu Parker di stasiun selama sembilan tahun. Hachi tidak pernah tinggal di rumah lagi. Selama sembilan tahun, Hachi hidup di stasiun dan terus menunggu tuannya yang tidak pernah kembali. Kisah tentang Hachi lalu dimuat di koran dan Hachi hidup dari donasi orang-orang yang tergerak dengan kisah anjing setia ini. Sembilan tahun kemudian Hachi mati.
Full Movie Hachiko

Di awal film, saya dibawa terpingkal-pingkal dengan tingkah Hachi yang lucu dan menggemaskan, lalu di sepanjang sisa film, sejak scene Parker terserang stroke dan meninggal, saya terus menangis hingga scene terakhir. Air mata saya terus berlinangan dan saya menghabiskan banyak sekali tisu. Bahkan saat saya menuliskan sinopsis film ini pun mata saya mulai berkaca-kaca.
Film ini baik ditonton untuk seluruh keluarga. Pesan moral dalam film ini adalah tentang kesetiaan yang ditunjukkan Hachi pada Parker. Teman saya yang menonton film ini lebih dulu mengaku bahwa ia makin sayang pada anjing peliharaannya. Saya juga setuju bahwa film ini sangat menyentuh, bukan melulu karena film ini diadaptasi dari kisah nyata, tapi karena pesan moralnya yang sangat mengena. Jika anjing saja bisa menunjukkan kesetiaan yang luar biasa pada tuannya, masakan kita yang manusia tidak bisa setia pada TUHAN, TUAN kita yang sejati? Selain itu tentu saja kita perlu setia pada pasangan, negara, dan lain-lain. Jika manusia tidak bisa setia, tidakkah itu berarti ia lebih rendah daripada anjing???
0 Comments