Partner Situs Judi Terpercaya

header ads

POKERQQ13 || Aksi Seorang Ayah Yang Ingin Membalaskan Kematian Putrinya #Mellow


Image result for the foreignerPokerqq13 Situs Poker Online Terpercaya - Sesekali waktu Jackie Chan menjamah sisi serius miliknya. Pun mengingat usianya telah menginjak 63 tahun, tak jarang kadar aksi diturunkan, setidaknya dengan stunt lebih "ramah". The Foreigner selaku adaptasi novel The Chinamankarya Stephen Leather termasuk salah satunya, di mana ia berperan sebagai pemilik restoran Cina di London yang berusaha mencari pembunuh sang puteri. Ketimbang gebrakan aksi tanpa henti, sutradara Martin Campbell (Casino Royale, Green Lantern) bersama penulis naskah David Marconi menekankan pada drama pergolakan batin akibat duka di awal lalu berlanjut ke thriller balas dendam berbumbu intrik politik kental konspirasi.





Terdapat semburat melankoli puitis dalam paruh pembuka ketika Quan (Jackie Chan), serupa ayah pada umumnya, bersiap melepas puterinya, Fan (Katie Leung) menuju pendewasaan: memiliki kekasih, lulus sekolah, tinggal di tempat berbeda. Tapi siapa sangka dia mesti melepas sang puteri selamanya tatkala ledakan bom sebagai bentuk aksi terorisme beraroma politis terjadi. Merasa aparat kurang cepat bertindak, Quan nekat bergerak sendiri mencari nama si pelaku. Segala hal dia tempuh, termasuk melancarkan ancaman bagi Liam Hennessy (Pierce Brosnan), wakil menteri Irlandia Utara. 


Tentu revenge flick kerap menyimpan ambiguitas moral sebagaimana tindak balas dendam itu sendiri. Tapi aksi Quan berada di tingkat berbeda di mana demi menumpas pelaku terorisme, ia turut melakukan hal serupa pada Liam. Naskah Marconi sayangnya kurang tertarik mengupasnya. Selepas babak pengenalan masalah, selain dari kehampaan mata Jackie Chan yang kuat menyampaikan duka bercampur amarah, tiada kesempatan dipakai menyusuri isi hati Quan. Filmnya justru lebih tertarik menampilkan kompleksitas lain berupa konspirasi politik pelik dalam tubuh IRA (Irish Republican Army).

Sesungguhnya bukan kekeliruan, terlebih Brosnan punya kapasitas lebih dari cukup sebagai mantan IRA radikal yang terjebak dilema politis, kala niat menjembatani perdamaian dengan Inggris justru dianggap wujud kelemahan bahkan pengkhianatan oleh rekan-rekannya. Belum lagi urusan pribadi rumah tangganya. Namun cara The Foreigner menangani intrik rumit itu begitu dangkal. Menganut prinsip "more twist equals better", keruwetan justru filmnya ciptakan sendiri sewaktu penerapan unsur "trust no one" dibawakan terlampau berlebihan. Seluruh pihak digambarkan "bermuka dua" dalam proses "asal hubung" antar titik-titik alur.


Untungnya, meski secara kuantitas tak seberapa, deretan aksi yang melibatkan Jackie Chan menghajar lawan menggunakan kemampuan bela diri tangan kosong atau perabot di sekitar sampai pemakaian perangkap dari barang seadanya masih sanggup menghembuskan nyawa sepanjang durasi. Batasan fisik Chan di usia tuanya justru selaras dengan tokoh Quan si veteran Perang Vietnam yang masih menyimpan sisa kehebatan masa lalu. Sentuhan yang menjadikan karakternya one man army menarik, sebab meski perkasa, ia tetap manusia biasa, kerap kepayahan karena usia, juga punya sensitivitas emosi.


Jackie Chan, Pierce Brosnan, dan Martin Campbell. Tiga nama ini merupakan kunci penyelamat The Foreigner. Andai bukan Chan, suguhan aksinya pastilah medioker, demikian pula aspek political thriller yang terangkat berkat karisma Brosnan. Sementara pengalaman Campbell merangkai aksi mampu memberi cukup gaya serta dinamika di tiap baku hantam. Tidak mengejutkan, toh dia sempat berperan besar dua kali mengembalikan kejayaan James Bond melaluiGoldenEye (1995) dan Casino Royale (2006). Tanpa ketiganya bisa saja film ini setara dengan jajaran action-thriller di rak-rak straight-to-DVD.

Full Movie The Foreigner Sub Indonesia

Post a Comment

0 Comments